|
Foto: Alfons Rianghepat |
Sumpah Pemuda di ikrarkan 90 tahun yang lalu,
dan hari ini sumpah itu tetap bergema disetiap dada generasi mudah, termasuk
generasi muda siswa-siswi SMA Negeri Kelubagolit. Dari Pelosok Nusa Tenggara
Timur, di pedalaman Nusa Tadon Adonara, kami akan tetap menggemakan dan
mempertahankan sumpah sakral ini sampai kapanpun.
Itulah tekad kami, persembahan kami untuk
Lewotana Indonesia tercinta. Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda tahun
ini, yang jatuh pada hari minggu 28 Oktober 2018, lembaga SMA Negeri
Kelubagolit menyelenggarakan aneka kegiatan dalam sepekan yang dimulai pada
hari selasa, 23 Oktober 2018 hingga Sabtu, 27 Oktober 2018.
Acara ini sendiri dibuka secara resmi oleh
Kepala SMA Negeri Kelubagolit, bapak Alexander Kopong Kian, S.Pd.Mat pada hari
selasa tanggal 23 Oktober 2018. Dalam sambutannya, tidak terduga beliau
menggunakan bahasa Inggris. “That language show nation. Without language, we
are nothing. The way must give respect to our Indonesian language and this moment
as a way of honour our language”. Bahwa bahasa menunjukan bangsa. Tanpa bahasa,
kita menjadi tidak bermakna. Oleh karena itu, kita harus menghargai bahasa
Indonesia kita. Dan pada kesempatan ini, adalah merupakan suatu cara untuk
memberikan penghargaan dan penghormatan kepada bahasa kita.
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa ketika
menyampaikan pidatonya dalam bahasa inggris bukan berarti kita tidak mencintai
bahasa Indonesia, bukan juga untuk gengsi, tetapi lebih pada motivasi kita
untuk mempelajari bahasa dunia di tengah tantangan globalisasi dewasa ini.
Apalagi dalam rangkaian acara ini juga ada perlombaan pidato, selain
menggunakan bahasa Indonesia tetapi juga menggunakan bahasa inggris.
Sementara dalam laporan panitia, ketua panitia
acara ini Yosep Kopong Medhon, S.Pd memaparkan rencana kegiatan dalam sepekan
memperingati hari Sumpah Pemuda ini akan di isi dengan aneka kegiatan, antara
lain lombah cerdas cermat antar kelas, lombah pidato, baik yang menggunakan
bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Lombah cerdas cermat sendiri langsung
dimulai setelah acara pembukaan. Dalam babak penyisihan hari ini, terjaring
enam regu yang akan melaju ke babak semifinal yang rencananya dilanjutkan pada hari
rabu tanggal 24 Oktober 2018. Sedangkan pada hari kamis dan jumat, 25 dan 26
Oktober 2018 akan diadakan lombah pidato, baik dalam bahasa Indonesia maupun
dalam bahasa Inggris. Dan puncak dari kegiatan ini terjadi pada hari Sabtu, 27
Oktober 2018. Menurut Ketua Panitia, pada hari Sabtu, tanggal 27 Oktober 2018,
kegiatan diawali dengan jalan santai bersama antara para guru, staf Tata Usaha
dan seluruh siswa SMA Negeri Kelubagolit. Setelah itu acara dilanjutkan dengan
pengumuman kejuaraan dan penyerahan sertifikat dan hadiah bagi para jawara.
Menurut bapak guru Alex Kia Sani, S.Sos,
seorang guru senior di SMA Negeri Kelubagolit sangat merespon kegiatan seperti
ini dan berharap ke depannya bisa menambah ragam kegiatan, misalnya kegiatan
sanggar seni yang menampilkan tarian atau pakaian bermotif daerah Lamaholot.
Hal ini katanya akan membiasakan siswa untuk mencintai budayanya sendiri
sehingga membentuk karakter mereka sebagai generasi muda Lamaholot yang dapat
dibanggakan akan jati dirinya.
Sementara menurut wakil kepala satuan
pendidikan bagian kurikulum SMA Negeri Kelubagolit, Antonius Buga Solot, S.Pd
sangat mendukung semua masukan dari segenap guru dalam rangka pembentukan
karakter siswa. Ia menambahkan bahwa tahun depan pasti ada lebih banyak lagi
acara yang akan di tampilkan siswa-siswi dalam moment seperti ini. “Ini pertama
kita melakukan kegiatan ini, dan tentunya kita akan terus berbenah untuk lebih
baik lagi ke depan”. Ucap bung Anton, sapaan akrab kesehariannya.
Rekan guru lainnya, Maria B Ina Lakonawa yang
juga merupakan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia menimpali bahwa ke depannya
akan di kembangkan majalah dinding (mading) sekolah untuk melatih kreativitas
siswa-siswi dalam bidang menulis. Hal ini diamini oleh Abubakar Boli, guru
Sastra Indonesia dan melemparkan suatu ide cemerlang bahwa ketika mading sudah
terlaksana maka dari hasil karya tersebut akan di seleksi untuk bisa di muat di
buletin sekolah yang akan diadakan untuk itu. Apa yang dicetuskan oleh Abubakar
Boli tersebut menjadi suatu harapan akan hadirnya sebuah buletin sekolah,
karena memang Abubakar ahli dalam bidang tersebut sebagai mantan wartawan
beberapa surat kabar, baik cetak maupun online.
Melihat beberapa rencana agenda ke depan yang
dilontarkan oleh rekan-rekan guru diatas, menurut wakil kepala satuan
pendidikan bagian kesiswaan, bapak Drs. Yohanes Kopong Notan, mungkin perlu
juga melibatkan pihak-pihak lain diluar sekolah yang mempunyai kepedulian
terhadap pendidikan, untuk bersama-sama memberikan pelatihan dalam rangka mendukung
kegiatan yang sudah direncanakan diatas. “ Ada Agupena, PGRI dan juga IGI yang
sudah ada dan berkembang di Flores Timur. Kita bisa koordinasi, mengundang
mereka untuk bisa memberikan pelatihan-pelatihan kepada siswa-siswai kita,
bahkan bila perlu juga untuk para guru dalam rangka meningkatkan kompetensi
guru”. Kata pa Jhon, sapaan akrabnya dengan bersemangat. (Teks: Alfons
Riaanghepat)
|
Foto: Alfons Rianghepat |
|
Foto: Alfons Rianghepat |
|
Foto: Alfons Rianghepat |
|
Foto: Alfons Rianghepat |