Kamis, 25 Oktober 2018

SMAN Klubagolit Gelar Perayaan Sumpah Pemuda

Foto: Alfons Rianghepat
Sumpah Pemuda di ikrarkan 90 tahun yang lalu, dan hari ini sumpah itu tetap bergema disetiap dada generasi mudah, termasuk generasi muda siswa-siswi SMA Negeri Kelubagolit. Dari Pelosok Nusa Tenggara Timur, di pedalaman Nusa Tadon Adonara, kami akan tetap menggemakan dan mempertahankan sumpah sakral ini sampai kapanpun.
Itulah tekad kami, persembahan kami untuk Lewotana Indonesia tercinta. Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda tahun ini, yang jatuh pada hari minggu 28 Oktober 2018, lembaga SMA Negeri Kelubagolit menyelenggarakan aneka kegiatan dalam sepekan yang dimulai pada hari selasa, 23 Oktober 2018 hingga Sabtu, 27 Oktober 2018.
Acara ini sendiri dibuka secara resmi oleh Kepala SMA Negeri Kelubagolit, bapak Alexander Kopong Kian, S.Pd.Mat pada hari selasa tanggal 23 Oktober 2018. Dalam sambutannya, tidak terduga beliau menggunakan bahasa Inggris. “That language show nation. Without language, we are nothing. The way must give respect to our Indonesian language and this moment as a way of honour our language”. Bahwa bahasa menunjukan bangsa. Tanpa bahasa, kita menjadi tidak bermakna. Oleh karena itu, kita harus menghargai bahasa Indonesia kita. Dan pada kesempatan ini, adalah merupakan suatu cara untuk memberikan penghargaan dan penghormatan kepada bahasa kita.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa ketika menyampaikan pidatonya dalam bahasa inggris bukan berarti kita tidak mencintai bahasa Indonesia, bukan juga untuk gengsi, tetapi lebih pada motivasi kita untuk mempelajari bahasa dunia di tengah tantangan globalisasi dewasa ini. Apalagi dalam rangkaian acara ini juga ada perlombaan pidato, selain menggunakan bahasa Indonesia tetapi juga menggunakan bahasa inggris.
Sementara dalam laporan panitia, ketua panitia acara ini Yosep Kopong Medhon, S.Pd memaparkan rencana kegiatan dalam sepekan memperingati hari Sumpah Pemuda ini akan di isi dengan aneka kegiatan, antara lain lombah cerdas cermat antar kelas, lombah pidato, baik yang menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Lombah cerdas cermat sendiri langsung dimulai setelah acara pembukaan. Dalam babak penyisihan hari ini, terjaring enam regu yang akan melaju ke babak semifinal yang rencananya dilanjutkan pada hari rabu tanggal 24 Oktober 2018. Sedangkan pada hari kamis dan jumat, 25 dan 26 Oktober 2018 akan diadakan lombah pidato, baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris. Dan puncak dari kegiatan ini terjadi pada hari Sabtu, 27 Oktober 2018. Menurut Ketua Panitia, pada hari Sabtu, tanggal 27 Oktober 2018, kegiatan diawali dengan jalan santai bersama antara para guru, staf Tata Usaha dan seluruh siswa SMA Negeri Kelubagolit. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pengumuman kejuaraan dan penyerahan sertifikat dan hadiah bagi para jawara.
Menurut bapak guru Alex Kia Sani, S.Sos, seorang guru senior di SMA Negeri Kelubagolit sangat merespon kegiatan seperti ini dan berharap ke depannya bisa menambah ragam kegiatan, misalnya kegiatan sanggar seni yang menampilkan tarian atau pakaian bermotif daerah Lamaholot. Hal ini katanya akan membiasakan siswa untuk mencintai budayanya sendiri sehingga membentuk karakter mereka sebagai generasi muda Lamaholot yang dapat dibanggakan akan jati dirinya.
Sementara menurut wakil kepala satuan pendidikan bagian kurikulum SMA Negeri Kelubagolit, Antonius Buga Solot, S.Pd sangat mendukung semua masukan dari segenap guru dalam rangka pembentukan karakter siswa. Ia menambahkan bahwa tahun depan pasti ada lebih banyak lagi acara yang akan di tampilkan siswa-siswi dalam moment seperti ini. “Ini pertama kita melakukan kegiatan ini, dan tentunya kita akan terus berbenah untuk lebih baik lagi ke depan”. Ucap bung Anton, sapaan akrab kesehariannya.
Rekan guru lainnya, Maria B Ina Lakonawa yang juga merupakan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia menimpali bahwa ke depannya akan di kembangkan majalah dinding (mading) sekolah untuk melatih kreativitas siswa-siswi dalam bidang menulis. Hal ini diamini oleh Abubakar Boli, guru Sastra Indonesia dan melemparkan suatu ide cemerlang bahwa ketika mading sudah terlaksana maka dari hasil karya tersebut akan di seleksi untuk bisa di muat di buletin sekolah yang akan diadakan untuk itu. Apa yang dicetuskan oleh Abubakar Boli tersebut menjadi suatu harapan akan hadirnya sebuah buletin sekolah, karena memang Abubakar ahli dalam bidang tersebut sebagai mantan wartawan beberapa surat kabar, baik cetak maupun online.

Melihat beberapa rencana agenda ke depan yang dilontarkan oleh rekan-rekan guru diatas, menurut wakil kepala satuan pendidikan bagian kesiswaan, bapak Drs. Yohanes Kopong Notan, mungkin perlu juga melibatkan pihak-pihak lain diluar sekolah yang mempunyai kepedulian terhadap pendidikan, untuk bersama-sama memberikan pelatihan dalam rangka mendukung kegiatan yang sudah direncanakan diatas. “ Ada Agupena, PGRI dan juga IGI yang sudah ada dan berkembang di Flores Timur. Kita bisa koordinasi, mengundang mereka untuk bisa memberikan pelatihan-pelatihan kepada siswa-siswai kita, bahkan bila perlu juga untuk para guru dalam rangka meningkatkan kompetensi guru”. Kata pa Jhon, sapaan akrabnya dengan bersemangat. (Teks: Alfons Riaanghepat)

Foto: Alfons Rianghepat

Foto: Alfons Rianghepat

Foto: Alfons Rianghepat

Foto: Alfons Rianghepat

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar